Gak mungkin kan orang gak mau
menerima kita apa adanya hanya karena kita gak masuk kedokteran?
Masih ada—sekali lagi, masih ada—keluarga,
teman-teman dan sahabat, serta orang-orang di sekitar yang mau menerima kita
apa adanya, seburuk apapun kondisi kita.
Apalagi nyatanya kondisi kita
tidaklah buruk. Bisa jadi terlihat buruk hanya karena kita tidak mensyukurinya—atau karena setelah sekian lama berlalu,
masih ada orang yang suka sekali menyesalinya. Padahal ini kan hidup kita,
takdir kita. Tuhan yang kasih loh. Kita aja udah bisa menerima. Kenapa mereka yang masih menyesalinya coba?
*pea yang tiba-tiba galau gara-gara
musim snmptn/sbmptn
**dan paling-paling sehari dua hari
besok udah lupa sama galaunya
galau nih caeritanya krn gak terima kedokteran?? udah... belum rezeki, masih banyak jurusan lain yang bisa ngantarin kita buat masa depan... tapi kalau keukeh masuk kedokteran, coba tahun depan aja... :))
ReplyDeleteiya qaqaaa :D aku nya juga udah dua tahun kuliah di ekonomi hehe.
Deletecuma tiba-tiba teringat cita-cita yang lama, gegara jamannya sbmptn/snmptn sekarang-sekarang ini, jadi kangen jaman bimbel muahaha..
Galaunya sejam/dua jam aja yaaak. Gak boleh nambah :))
ReplyDeletenego deh empat atau lima jam boleh? :D
Deletehaaa, dokter nih?
ReplyDeleteJangan galau jurusan lain masih menantimu
ReplyDeletehahaha sip iyaa. ini ingat cita-cita yang zaman dahulu kala ituu :D
DeleteSusah bgt ya masuk kedokteran, kak? Aku pgn loh dari kelas 5 SD-sekarang gamau rubah dulu. :')
ReplyDelete