Monday, July 7, 2014

Catatan Puasa #2 Ngomong-Ngomong Pilpres



Kalau sekarang-sekarang ini perhatian media lagi pecah fokus karena ada tiga momen besar yang datangnya bersamaan: ramadhan, piala dunia, dan pilpres. Mulai dari tv sampai sosial media. Jadi biasanya kalau lagi bulan puasa gini status/tweet orang gak jauh-jauh dari lapar-mager-iklan sirup-buka bareng-reuni-dan-lain-lain, sekarang kalah saing  sama tweet update piala dunia. Entah itu skornya lah, jadwalnya lah.


Lebih ngeri lagi berita tentang pilpres. Mulai dari fakta yang emang bener dan bikin bagus pencitraan kandidat, fakta buruk (yang juga bener) tapi menjatuhkan, dan sampai-sampai fitnah yang sama sekali gak bener. Heran deh. Mau-maunya menyebar berita yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya, karena siapa tau itu cuma opini seseorang/sekelompok yang gak punya landasan kan? Belum lagi kalau emang sengaja bikin berita yang gak bener alias dibuat-buat untuk lawan. Padahal jatuhnya bisa gunjing atau malah fitnah dan mau-maunya kita merusak puasa demi… yaa.. demi bangsa dan negara juga yaa. Tapi kan gak musti gini juga keules :((


Trus yang baik siapa? Kamu?


 Trus kalau nonton TV, dua stasiun TV nasional—yang jelas sekali gak netralnya—juga gue hindari nonton pas program beritanya. Gak berimbang banget deh. Nonton berita berasa nonton ikan kampanye. Mulai dari pencitraan masing-masing kandidatnya, sampai fakta buruk soal lawan dan cara penyampaian berita (soal lawan) yang sifatnya menjatuhkan.

Yaah namanya juga usaha timses dan pihak yang punya kepentingan. Apa aja bisa dilakukan, ya kan? Namanya buat pilpres, untuk menentukan presiden. Berarti ini semua demi… yaa demi bangsa dan negara juga kan? :((

Kalau udah gini jadi kangen iklan sirup. Kalah pamor dia saking banyaknya berita dan iklan pemilu.

Tapi walaupun kampanye politik udah begini ruwetnya—atau kotornya—tetaplah kita masih punya kesempatan mendapatkan pemimpin yang baik. oleh karena itu, gunakanlah hak pilih kita. golput memang pilihan, nomor urut 3 tuh dia hahaha dan kayaknya bakal menang juga. Tapi tetap saja golput gak bertanggung jawab. Itu menjadi bentuk apatisme masyarakat terhadap bangsanya sendiri. Beberapa orang memang golput dengan alasan prinsip tertentu. Tapi kalau alasannya males, gak tau apa yang mau dipilih, atau udah berpikiran buruk duluan tanpa punya landasan, apa gak sayang tuh kehilangan hak pilih yang cuma lima tahun sekali?

Jadi ingat kata Kahlil Gibran:

"Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan, namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi."

*mending deh disambut dengan terompet. Ini belum apa-apa udah disambut dengan cacian, dilepasnya entah bagaimana pula.

 Siapapun pemimpin kita, kita doakan semoga mereka tetap amanah dan diberi jalan yang lurus oleh Allah, dan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Amin. (˘ʃƪ˘)

AYO GUNAKAN HAK PILIH 9 JULI 2014!


Putri - Untuk Indonesia yang Lebih Baik :3




No comments:

Post a Comment