Kalau
sekarang-sekarang ini perhatian media lagi pecah fokus karena ada tiga momen
besar yang datangnya bersamaan: ramadhan, piala dunia, dan pilpres. Mulai dari
tv sampai sosial media. Jadi biasanya kalau lagi bulan puasa gini status/tweet
orang gak jauh-jauh dari lapar-mager-iklan sirup-buka
bareng-reuni-dan-lain-lain, sekarang kalah saing sama tweet update piala dunia. Entah itu
skornya lah, jadwalnya lah.
Lebih
ngeri lagi berita tentang pilpres. Mulai dari fakta yang emang bener dan bikin
bagus pencitraan kandidat, fakta buruk (yang juga bener) tapi menjatuhkan, dan
sampai-sampai fitnah yang sama sekali gak bener. Heran deh. Mau-maunya menyebar
berita yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya, karena siapa tau itu cuma
opini seseorang/sekelompok yang gak punya landasan kan? Belum lagi kalau emang
sengaja bikin berita yang gak bener alias dibuat-buat untuk lawan. Padahal
jatuhnya bisa gunjing atau malah fitnah dan mau-maunya kita merusak puasa demi…
yaa.. demi bangsa dan negara juga yaa. Tapi kan gak musti gini juga keules :((
Trus yang baik siapa? Kamu? |
Trus kalau nonton TV, dua stasiun TV nasional—yang
jelas sekali gak netralnya—juga gue hindari nonton pas program beritanya. Gak
berimbang banget deh. Nonton berita berasa nonton ikan kampanye. Mulai dari
pencitraan masing-masing kandidatnya, sampai fakta buruk soal lawan dan cara
penyampaian berita (soal lawan) yang sifatnya menjatuhkan.
Yaah
namanya juga usaha timses dan pihak yang punya kepentingan. Apa aja bisa
dilakukan, ya kan? Namanya buat pilpres, untuk menentukan presiden. Berarti ini
semua demi… yaa demi bangsa dan negara juga kan? :((
Kalau
udah gini jadi kangen iklan sirup. Kalah pamor dia saking banyaknya berita dan
iklan pemilu.
Tapi walaupun
kampanye politik udah begini ruwetnya—atau kotornya—tetaplah kita masih punya
kesempatan mendapatkan pemimpin yang baik. oleh karena itu, gunakanlah hak pilih
kita. golput memang pilihan, nomor urut 3 tuh dia hahaha dan kayaknya bakal
menang juga. Tapi tetap saja golput gak bertanggung jawab. Itu menjadi bentuk
apatisme masyarakat terhadap bangsanya sendiri. Beberapa orang memang golput
dengan alasan prinsip tertentu. Tapi kalau alasannya males, gak tau apa yang
mau dipilih, atau udah berpikiran buruk duluan tanpa punya landasan, apa gak
sayang tuh kehilangan hak pilih yang cuma lima tahun sekali?
Jadi ingat
kata Kahlil Gibran:
"Kasihan bangsa yang
menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan, namun melepasnya dengan
cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi."
*mending
deh disambut dengan terompet. Ini belum apa-apa udah disambut dengan cacian, dilepasnya
entah bagaimana pula.
Siapapun pemimpin kita, kita doakan semoga
mereka tetap amanah dan diberi jalan yang lurus oleh Allah, dan mampu membawa
Indonesia ke arah yang lebih baik. Amin. (˘ʃƪ˘)
AYO GUNAKAN HAK PILIH 9 JULI 2014!
Putri -
Untuk Indonesia yang Lebih Baik :3
No comments:
Post a Comment