Tuesday, December 29, 2015

Mengupayakan kebahagiaan orang-orang di sekitarmu tidak akan terasa konyol, kalau kamu tahu fokus. Fokus pada alasanmu melakukannya. Masih Allah-kah alasanmu?

*nampar diri sendiri


Monday, December 28, 2015

menjadi orang yang paling terakhir tahu dan mengetahuinya dari orang lain pula, itu rasanya...

rasanya gapapa sih. ternyata.
semoga gapapa.

Saturday, December 26, 2015

Apa Kabar? Aku Baik-Baik Saja :))


 

Kata-kata diatas saya temukan di tumblr-nya Mbak Prawita Mutia. Kalau Mbak Prawita Mutia alias Mbak Uti (begitu panggilannya, sama kayak aku :3) ini nanya ke aku pertanyaan yang sama, mungkin aku jawab, kayaknya gak kepikiran sampai kesana deh.

Yaelah trus kenapa postingan ini sampai ada? =..=

Saya memang gak kepikiran untuk menghindari sapaan “Apa kabar?” demi tidak berbohong dengan menjawab baik-baik saja. Tapi yang paling saya ingat adalah—dulu—pada keadaan-keadaan tertentu yang bisa dikatakan keadaan yang tidak baik, saya memang tidak bisa ditanya-tanya apalagi didesak dengan pertanyaan semacam: “Ada apa?” atau “Kamu kenapa?” Wuah, bisa-bisa langsung meledak saya. Jika sekali saja ditanya, apalagi dengan didesak-desak, maka makin kuat dorongan saya untuk merasa lemah, lantas tak terbendunglah hujan dan  badai air mata yang merepotkan saya hari itu. Juga merepotkan bagi yang ‘sial’ bertanya. Padahal kalau tidak ditanya, saya masih akan tetap baik-baik saja. Masih bisa tertawa, masih bisa makan, masih bisa belajar, bikin tugas, jalan-jalan. Masih bisa bersikap layaknya orang normal, sejauh tidak ada yang menanyakan pertanyaan sensitif tadi. Karena toh kita semua bertanggung jawab untuk bersikap normal dan biasa-biasa saja pada orang-orang di sekitar kita, sekalipun gemuruh dan badai sedang mengacaukan hati kita di saat yang sama. Ya ampun, kayak alay tersakiti aja =..=

Tuesday, December 22, 2015

Masih Di Simulasi Sidang : Hati Yang Baik



Masih di simulasi sidang dimana saya dan Indra menjadi MOT-nya. Di akhir simulasi saya bicara begini pada Indra.

“Ndra. Harusnya aku dari dulu berbesar hati untuk menerima orang-orang di sekitar aku, orang-orang yang bekerja sama dengan aku. Harusnya aku berbesar hati mau mengakui kesalahan sendiri, yang tidak bisa menerima mereka ini. Tapi udah telat kali rasanya aku mau berbesar hati. Harusnya bagaimanapun sikap mereka, aku harus maklum kan? Mereka kan juga gak sengaja bermaksud begitu.”

Lantas Indra yang (sok) bijak ini bilang,

“Pea, hati yang baik salah satunya hati yang mau memaafkan. Pea maafkan saja mereka, pea maafkan juga diri pea sendiri. Kan pada dasarnya gak ada yang berniat saling menyakiti disini. Cuma memang sudah begini adanya keadaan yang ada”

Ngomong-Ngomong Soal Simulasi Teknik Persidangan Hari Ini :D



Seharian tadi saya dan Indra melatih adik-adik di lembaga untuk teknik persidangan. Nah, namanya teknik persidangan rasanya tidak afdol kalau tidak simulasi. Dan simuasinya ini, seru seru seruuu sekali :D Saya juga senang kami disebut MOT dalam hal ini. Kurang lebih begitu lah. Well, lebih banyak kurangnya sih hahaha. But at least, Alhamdulillah simulasi berjalan efektif dan ‘menyenangkan’. Kadang-kadang kami memberikan contoh ekstrim, biar adik-adik ini pada ‘ngeh’. Indra sampai gelesotan di lantai demi menguji cara marah pimpinan sidangnya, demi mendapatkan protes dari peserta sidangnya. Saya juga sampai menyalah-nyalahkan alur, provokasi peserta sidang biar mau bicara dengan memberikan pesan sponsor dibelakang punggung mereka: ‘nanti-pas-membahas pasal tujuh bilang aja tidak sepakat trus rasionalisasinya begini, terus minta ganti redaksionalnya begitu, okeh?’, sampai memberikan opsi yang tak masuk akal. Biar pada mau ngomong dan protes gitu.

Tuesday, December 15, 2015

Kepercayaan yang Besar

Allah akan menitipkan masalah ataupun ujian pada yang Dia percayai saja kan? Yang Dia percayai untuk dapat lebih dekat dengan-Nya dengan menjadi kuat bersama ujian yang diberikan padanya

Semangat buat kita yang sedang diberi kepercayaan yang besar. Bersama kepercayaan yang besar juga dititipkan kekuatan yang besar. Insya Allah. Amin :)

Sunday, December 13, 2015

Hello (Adele)-Life should to going on, rite? So do I

 Hello- Adele

Hello, it's me
I was wondering if after all these years you'd like to meet
To go over everything
They say that time's supposed to heal
But I ain't done much healing

Hello, can you hear me?
I'm in California dreaming about who we used to be
When we were younger and free
I've forgotten how it felt before the world fell at our feet
There's such a difference between us
And a million miles

Friday, December 11, 2015

Resensi Novel: Pulang (Tere Liye)


Judul Buku : Pulang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika Penerbit
Tebal : 400 Halaman
Tahun Terbit: September 2015
Harga: Rp 71.500, 00
Toko Buku: Gramedia Pekanbaru
Rating: 4/5



Aku bersiap melakukan pertarungan hebat yang akan dikenang. Hari saat aku menyadari warisan leluhurku yang menakjubkan, bahwa aku tidak lagi mengenal definisi rasa takut.

Don’t judge a book by it’s cover (atau judulnya) kayaknya memang cocok untuk novel satu ini. Alih-alih bernuansa sendu-sendu romantis yang diatmosferkan dari kata Pulang, novel ini justru hadir dengan nuansa petarung yang penuh action dan intrik-intrik politik antar keluarga dunia hitam yang seru dan tragis. Dunia hitam merupakan sebutan bagi shadow economy, yaitu ‘sistem’ ekonomi bawah tanah yang rapi, sistematis, terjalin ke berbagai arah dengan sangat kuat. Mereka mengendalikan sistem yang tampak tanpa pernah terlihat tampak.  Nyaris semua sektor perekonomian di dunia ini dikendalikan oleh mereka yang berada dalam shadow economy.

Monday, December 7, 2015

WIN (by Silvany Dewita)


Aniiii.. aniiiiiii. I don't know how much I should say thank's to you. Maybe we have same feeling about everything that happened last years. Maybe same feeling, but different level. I think you're the higher than me. Insya Allah. Today I'm feeling so down, like there is no confident, wanna give up after my-every-trial-and-error. But the right time always comes for the right moment. I'm reading your post at the right time, when I just arrive at my room then desperately crying. My fingers typing something on search engineering, take me to your page without I realize. Then I realize something when I read WIN, that post exactly describe what I'm feeling and what I have to feeling after. The moment when I realize what I'm feeling and I'm thinking is supported by you, that's kinda of 'WIN' too for me. Thankyou thankyou thankyou so much, Ani. Maybe you write something for reminding yourself, but just for you know, (maybe) there is so many people who feeling better after read this post. Insya Allah, and it will be reward (pahala) too for you. May Allah blessing you as always :))

Keep spirit!
Stand again, no matter how bad life treat you.

(I know Any, or Silvany Dewita since I was senior high school. We were graduated of SMAN 10 Padang. She was  X.7 and I was X.5. Now she is student of Enviromental Engineering program, ITB, West Java)


Sunday, December 6, 2015

hati yang damai adalah hati yang mau menerima kenyataan, tidak membangkang, tidak mencari-cari pembenaran.

ayo berdamai dengan diri sendiri! Allah jauh lebih tahu yang terbaik :)

Saturday, December 5, 2015

perhaps the reason I write much, is because I don't talk enough.

-pm

Thursday, December 3, 2015

Halo Oktober Tahun Lalu


Saya rasanya sudah tidak sebal lagi karena tidak bisa foto-foto dengan ‘adikmu’ tahun ini. Malah bersyukur. Kalau tahun lalu kita tidak foto-foto, kenapa tahun sekarang malah harus? Rasanya tidak adil untukmu. Lagipula tahun ini saya banyak di stand luar saja. Ditanya-tanya, diteror, dimarah-marah sama entah siapa, “Ini listrik gimana nih?” katanya. Rasa-rasanya pengen jawab, “Mas, saya gak punya listrik. Saya cuma punya nasi bungkus. Mau?” Untungnya saya tidak jawab seperti itu. Yah tidak masalah, saya juga tidak marah dibegitukan. Bagi saya itu hal itu sudah lewat begitu saja. Tidak sama dengan kamu  tahun lalu, setiap omongan orang jadi pukulan dan pelajaran. Jadi yah untuk apa? Untuk apa foto-foto dengan adikmu kalau berfoto denganmu saja tidak ada. Saya kan rindunya sama kamu. Mungkin bagimu tidak masalah, “Yaelah foto aja kali. Namanya juga momen happy-happy. Adik gue memang harus lebih keren dibandingin gue. Walaupun ketuanya gak ngebolehin gitu sih”



Yah mau gimana. Yang lebih keren memang adikmu. Tapi yang bikin jatuh cintanya itu kan kamu. Eaaa.



“Makanya Mbak. Minimal punya smartphone gitu. Biar bisa selfie-selfie sama nasi bungkus. Atau sama orang-orang yang minta listrik. Siapa tau jodoh”



Terima kasih Oktober tahun lalu. Kamu bukan hanya sekedar 'ada'. Kamu tetap yang paling membanggakan saya, yang paling membikin jatuh cinta hati saya. Ayo sama-sama kita putar lagi lagu daylight atau all of me pukul setengah tujuh pagi saat saya sedang menuruni tangga di podium penonton. Selamat menjadi kenangan!





Salam



Dari yang berlalu-lalang.





*Lagi gila bikin LPJ. Mangat!


Wednesday, December 2, 2015

Allah. Kau yang tahu sepenuhnya apa yang terjadi denganku. Setiap ujianku, setiap pertarunganku. Kau yang jauh lebih tahu. Ampuni hamba jika standar kemapanan dan kepantasan hamba letakkan pada standar manusia. Bukankah setiap ujian yang berhasil dilalui akan Kau hadiahi tingkat ketaqwaan dan keimanan yang lebih tinggi. Itu saja (harusnya) cukup kan? Jika hamba meminta lebih lagi ya Allah, mohon Engkau maklumi dan Engkau ampuni jika itu tidak patut. Kau jauh lebih mengetahui, apa yang baik dan apa yang tidak bagiku. Sedangkan aku (ataupun mereka) tidak mengetahui apa-apa.
"Karena mengetahui dan menyadari bahwa sebuah hal yang begitu menyakitkan hati adalah ketetapanNya, akan menenangkan dan melegakan hatimu."
(Tia Setiawati)

Ayo Bersyukur!

 
 
"Jangan berlomba-lomba dalam menjadi bahagia. Berlomba-lombalah menjadi bersyukur. Sebab pangkal kebahagiaan adalah rasa syukur. Sebab dunia selalu mengecewakan kecuali bagi mereka yang bersyukur.
Berlomba-lombalah bersyukur dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain."
(Prawita Mutia)


so, you! wake up, then moving up!