Apa yang lebih penting daripada semangat yang tinggi dan
usaha yang keras?
Penerimaan. That’s
it. Menerima seperti apapun hasil yang kita dapatkan, dan percaya seperti apapun yang kita dapatkan berarti itulah yang
terbaik. Tidak lagi mengungkit-ungkit sebesar apapun semangat dan usaha kita terdahulu. Sebenarnya cukup sulit bagi saya memahami dan menerima hal ini. Karena selama ini saya percaya bahwa ‘usaha tak akan mengkhianati hasil’. Hanya saja
jika benar seperti itu, pastilah saya sudah mendapatkan semua yang saya impikan,
semua yang saya cita-citakan. Paling tidak, semua yang pantas saya dapatkan
sesuai dengan usaha saya. Tapi ingat, masih ada takdir yang menjadi penentu, jauh lebih efektif dari pada segala daya dan upaya manusia. Jika
sudah takdir yang bicara, pada akhirnya, ini bukan masalah ‘usaha-nya mengkhianati atau tidak’. Tapi ‘hatinya mau menerima atau tidak’. Jika hatinya ikhlas dan mau menerima, percaya bahwa
apapun yang terjadi karena Tuhan memilihkan yang terbaik baginya, tidak pamrih
dan mengulang-ulang upaya-nya di masa lalu, maka dia akan hidup
dengan tenang. Jika tidak bisa menerima, maka terkutuklah hidupnya, sengsara dalam
penolakan-penolakan yang sebenarnya tak bisa diubah oleh tangan dan usahanya. Sebesar
apapun dia berusaha.