Wuaaah ini film yang udah lama banget
gue tonton dan tiba-tiba ingat gue pernah screenshoot kata-kata Khan yang dia
tulis dalam notebooknya saat Khan lagi duduk di halte. Setelah gue cari-cari,
bongkar-bongkar file, baru gue ketemu screenshoot diatas. Setelah kalimat “My
Name is Khan, and I am not terrorist”, kalimat diatas menjadi kalimat favorit
gue. Kemudian kalimat “Maukah kau memelukku? Dua menit?”
Walaupun filmnya sedikit menye-menye pada
beberapa adegan, dan terlalu heroik sampai-sampai terasa ganjil, tapi film ini
tetap bisa dinikmati dan membuat emosi naik turun—khas India lah. Ada perasaan
yang hangat melihat seseorang yang terkena syndrom asperger melakukan sesuatu
dengan sangat tulus tidak peduli apakah itu konyol dan tidak masuk akal bagi
orang lain, dan perasaan ‘berlarut-larut’ saat melihat Mandira kehilangan
anaknya Shameer. Btw, Shameer ini manis juga :3 dan perasaan bangga saat Khan
bisa menyampaikan kata pamungkas dalam film ini. Pesannya banyak karena
perspektif disini juga banyak, salah satunya malah tak biasa, yaitu perspektif
Khan sendiri. Sampai susah gue menerjemahkan makna dan pesan yang gue tangkap
dalam bentuk kata-kata. Setelah nonton film ini malah lebih banyak gagasan yang
mucul dalam kepala gue.
Sebenarnya
gue lagi gak niat review. Dan paragraf diatas
juga bukanlah review. Itu hanya komentar gue tentang film yang sudah gue tonton
bertahun-tahun lalu itu. Gue hanya ingin menampilkan screenshoot diatas. Berhubung—yah
mungkin gue aja yang menghubung-hubungkan, namanya juga cewek bawaannya kan perasaan—semua yang
ditulisnya langsung nyentil gue saat pertama kali nonton dulu—bahkan sampai
sekarang. Dan basa-basi yang terlalu panjang untuk sekadar menampilkan
sebuah screenshoot film lama, bukan? -__-
Dan situasi pada screenshoot diatas bukan hanya dialami oleh
penderita syndrome asperger saja. Bukankah hal yang diatas lumrah dan klise sekali
terjadi pada kehidupan orang-orang biasa seperti kita. Kalau cowok gak bisa nembak, yang cewek biasanya juga cuma suka mendam hehe :3
Tapi aku
dapat menuliskannya dengan mudah.
Setuju deh sama kamu,
Khan. Semoga kamu bisa menyampaikannya suatu saat pada Mandira. Dan aku juga bisa menyampaikannya pada... ngg... pada... orang yang pantas tentunya hahaha :D
Gue love you too-in balik, boleh? Wkwk.
ReplyDeleteboleh gak yaa hahaha
ReplyDelete