“Cieee yang bikin pepotoan biar bisa bikin tutorial masuk UNHAN” entah siapa itu anak kelas gue nyeletuk pas entah siapa pula yang sedang ngambil foto.
Gue dalam hati walaupun bukan pelaku yang sedang pepotoan,
langsung nyahut dalam hati, “Yaelah kok ketebak sih?” ahahaha.
Apapun itu, sejak awal gue ikut seleksi gue udah berniat
membuatkan suatu postingan soal perjalanan gue masuk UNHAN. Tapi gue janji
bakal bikinnya kalau gue beneran lolos sampai tahap akhir. Sampai gue
dinyatakan sebagai penerima beasiswa di Universitas Pertahanan.
Dan Alhamdulillah doanya dijabah persis sama oleh Allah
:’)
Sebenarnya gue juga bingung mau menuliskannya gimana.
Karena sesungguhnya cerita seleksi ini gak lengkap kalau gak menceritakan roallercoaster-side dan segala perjuangan yang saat
proses berlangsung. Karena drama dan perjuangannya itulah yang membuat cerita
ini menjadi semakin bermakna.
Cieeee…
Lanjut. Gue langsung aja. Gue bagi beberapa part aja.
Ambil intinya sebagai informasi. Ambil dramanya sebagai bahan pelajaran.
Seleksi Administrasi
Baiklah, yang paling-paling pertama dan utama banget untuk kita perhatikan dan anggap penting adalah: TELITI DAN LENGKAP saat seleksi administrasi. Karena seleksi administrasi adalah pintu pertama yang kalau kita bisa lalui untuk membuka pintu-pintu tahap selanjutya. Jangan sampai sepelein yang ini. Apa yang diminta panitia, itu yang kita kasih. Jangan dikurang-kurangi, jangan sampai salah interpretasi.
Tahun 2018 UNHAN membagi
gelombang seleksi menjadi dua bagian. Gelombang pertama sudah dimulai sejak
Desember 2017 dan gelombang kedua di bulan April 2018. Kebetulan gue ikut di
gelombang kedua karena sedang bekerja
dan masih observasi bahan atau topik yang akan ditulis untuk essay dalam bahasa
inggris.
Yap. Salah satu syarat seleksi tahap
pertama UNHAN adalah essay dalam bahasa inggris mengenai perspektif kita
terhadap program studi yang akan kita ambil.
Dan sampai akhirnya saking
sibuknya gue gak sadar udah menjelang deadline tanggal 5 April, di saat yang sama gue
merasa masih sampai 5 Mei. Kacau kan? Tanggal 4 April malam harinya pulang kerja baru gue sadar pas lihat notes di
mading kamar
dan panik -_____-
Barulah gue lanjutin lagi nulis
essay sampai pagi sambil nelfonin orang tua di Sumatera Barat minta tolong menguruskan
tambahan beberapa berkas yang harus dimintai dari kelurahan, kecamatan dan
Polres untuk dilegalisir besok paginya dan siangnya langsung dikirim via travel
ke Pekanbaru (Riau). Sehingga nanti sore semua berkas terkumpul, bisa di-scan
secepat mungkin dan dikirim ke UNHAN sebelum 5 April berakhir di pukul 23.59.
Sedangkan sebagian berkas lain ada yang udah gue cicil ngurusinnya dan udah
ready di laptop.
Kebetulan orangtua gue semangat
banget berhubung mereka jugalah yang meminta gue mencoba beasiswa Universitas
Pertahanan ini. Karena mereka aja
semangat banget, gue juga gak boleh kalah semangat dong.
Tapi tetap aja ini rebek banget
keesokan harinya karena gue sendiri musti ngurusin beberapa berkas lagi yang
harus gue urus sendiri di Pekanbaru. Gue cuti hari itu. Belum lagi beberapa
masalah teknis di pengurusan berkas baik di Pekanbaru maupun di Padang yang katanya gak bisa langsung jadi lah, gak ada
pegawainya lah, harus nunggu beberapa hari lah. Jangan ditanya udah berapa
kali gue nangis di beberapa kantor atau rumah sakit saking kesalnya dioper-oper
kesana-kemari. Berasa mau nyerah, tapi teringat orang tua udah semangat, gue
juga musti semangat!
Hu ha!
Lagian udah nanggung banget, udah
terlanjur memulai dan beberapa berkas lain juga sudah mulai terkumpul dan
selesai.
Oleh karena itu, para pembaca
yang sedang bersemangat ikut seleksi UNHAN, gapapa dicicil-cicil berkas-berkasnya, satu-satu menjelang
tenggat waktu/deadline pengiriman terakhir. Jangan sampai karena satu atau
dua berkas yang tidak lengkap, kita jadi gagal di seleksi, padahal ini kan
tahap awal.
Oiya, btw apa sajakah berkas-berkas tersebut?
Pertama, sebelum kita terlalu
jauh membahasnya, seleksi ini terbuka untuk 4 kategori peserta: yaitu TNI,
Polri, PNS dan Umum. Gue mendaftar sebagai peserta kategori umum/sipil. Sehingga kebutuhan seleksi administrasi yang
bisa gue jelaskan juga adalah kategori umum/sipil.
Untuk seleksi UNHAN 2018
berkas-berkas yang dibutuhkan cukup banyak. Dan bersumber dari beberapa
instansi yang berbeda. Makanya harus dicicil ngurusinnya karena belum tentu
kita bisa mendapatkan semua berkas dalam satu hari yang sama. Pengiriman berkas
dilakukan melalui website http://pendaftaran.idu.ac.id/home dan di submit di
websitenya langsung. Berkas yang disubmit dalam format scan picture JPEG.
1. Ijazah dan transkip nilai
S1 asli dengan IPK 3.00. jika lulusan dari luar negeri ijazah sudah disetarakan
dengan Dikti.
2. Hasil akreditasi Prodi S1
(bisa download dari Dikti) minimal terakreditasi B
3. Surat Keterangan Catatan
Kepolisian Asli
4. Surat Rekomendasi dari
Rektor/Dekan/Dosen Pembimbing dari Perguruan Tinggi S1 bagi yang belum bekerja
atau Surat Rekomendasi dari atasan/pimpinan Instansi bagi yang sudah bekerja.
Untuk berkas ini, surat rekomendasi gue urus dari kampus gue Universitas
Riau, dan mendaftarkan diri sebagai peserta yang belum bekerja. Pertama, gue
masih merasa fresh gradute berhubung masih beberapa bulan sebelumnya gue
wisuda. Dan kedua, gue belum merasa tempat kerja saat itu adalah sebagai
pekerjaan tetap, gue masih menganggap pekerjaan tersebut sebagai pengisi waktu
(dan dompet pastinya wkwkw) ketimbang nganggur. Dan terutama lagi, karena gue
merasa tempat bekerja gue tidak mempunyai relevansi untuk memberikan surat
rekomendasi berkenaan dengan beasiswa di Universitas Pertahanan, maka rekomendasi
dari Perguruan Tinggi lah yang dianggap sebagai rekomendasi paling aman, punya
relevansi dan dapat dikonfirmasi.
5. KTP, KK dan Akte Lahir
asli harus dilegalisir Kelurahan.
Sebenarnya ini persyaratan yang cukup membuat gue mikir agak lama perkara
bagaimana realisasinya.
KTP gimana legalisisrnya? -___-
Akhirnya gue bikin scan KTP di atas kertas putih A4, kemudian diprint
sesuai ukuran asli KTP diatas kertas putih A4 nya. Jadi nanti dilegalisir di atas
kertas luar scan KTP nya. Sedangkan KK dan Akte Lahir di fotokopi, kemudian semuanya dibawa ke Kelurahan, dilegalisir dan di scan
dalam format JPEG. Ini bagian orang tua gue yang ngurusin kemaren. Dibuat
beberapa rangkap legalisirnya, buat persediaan kalau lolos nanti disuruh banyak
bawa kopian. Kalau gue sih 5 rangkap.
6. Surat Keterangan Sehat,
Bebas Narkoba, dan Bebas Tato dari Rumah Sakit Pemerintah
Ini nih salah satu berkas yang bikin gue pengen guling-guling saking
stresnya. Mana harus selesai hari itu juga lagi. Pertamanya gue mau urus di RSJ
Pemerintah Kota Pekanbaru yang ada di samping kampus gue, karena kalau ke Rumah
Sakit Pemerintah Daerah itu kejauhan dan harus subuh-subuh daftarnya. Jadi gue
berusaha untuk mengurus semua surat kesehatan di RS terdekat.
Tapi terlalu teknis gue susah ceritainnya. Singkat cerita gue udah dapat
Surat Bebas Narkoba, tapi setelah drama digantung antara bisa dan tidak bisa
dan bolak-balik satu gedung ke gedung yang lain di RSJ dari pagi sampai siang
daaaaaan… ternyata RSJ tidak bisa mengeluarkan surat bebas tato karena tidak
punya kewenangan dalam hal ini.
Dan karena ini, gue harus ke RS Bhayangkara yang juga ada di pusat
Pekanbaru. Tau gitu kan dari pagi mendingan gue kesananya. Nyampe disana udah
jam 4 dan dokter di unit yang gue butuhkan sudah pulang. Gue dengan rasa capek
karena udah bolak balik dan sempat jatuh dari motor sama ojek online, ingat
berapa uang sudah dikeluarkan hari ini, gue nangis di pojokan karena diantara
semua syarat cuma satu itu yang belum didapat. Karena kasian ibu-ibunya, pas
ada dokter unit lain yang beda gedung langsung ditarik diminta tolong terus
bilang:
“Kasian adek ini buk, kalau gak
dapat surat bebas tatonya, gak jadi dia dapat beasiswa. Cuma syarat itu dia
belum punya”
Lebih provokatif ibunya ketimbang gue wkwkw. Sampai dokternya minta orang
Tata Usaha dan kasir jangan tutup dulu sampai urusan tes saya selesai. Alhamdulillah.
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Semoga ibu-ibu petugas dan dokternya dimanapun kalian
berada
selalu diberkahi oleh Allah. Amiin… Ya ampun akhirnya dapat jugalah benda
keramat yang satu itu
Gue pun pulang segera, lalu merapikan essay sedikit lagi dan scan semua bekas yang dibutuhkan. Jam 10 malam baru selesai semuanya dan langsung upload. Alhamdulillah selesai sebelum jam 12 malam. Jam 23.47 lebih tepatnya. I’m really an injury time-man. Alhamdulillah selesai. Gue gak mikir lagi, mau lulus verifikasi atau kagak, yang penting gue sudah menyelesaikan tahapan paling penting dari proses ini, yaitu: DAFTAR, karena daftar adalah proses yang paling nge-mager-in gak sih, padahal semuanya diawali dari daftar kan yak. At least, semua berkas yang penuh drama itu bisa memiliki daya guna sesuai fungsi yang sudah direncanakan.
picture for next post :D |
No comments:
Post a Comment