Friday, March 8, 2019

Pengalaman Seleksi Beasiswa Universitas Pertahanan: Seleksi Administrasi (Part 1)



“Cieee yang bikin pepotoan biar bisa bikin tutorial masuk UNHAN” entah siapa itu anak kelas gue nyeletuk pas entah siapa pula yang sedang ngambil foto.

Gue dalam hati walaupun bukan pelaku yang sedang pepotoan, langsung nyahut dalam hati, “Yaelah kok ketebak sih?” ahahaha.

Apapun itu, sejak awal gue ikut seleksi gue udah berniat membuatkan suatu postingan soal perjalanan gue masuk UNHAN. Tapi gue janji bakal bikinnya kalau gue beneran lolos sampai tahap akhir. Sampai gue dinyatakan sebagai penerima beasiswa di Universitas Pertahanan.

Dan Alhamdulillah doanya dijabah persis sama oleh Allah :’)

Sebenarnya gue juga bingung mau menuliskannya gimana. Karena sesungguhnya cerita seleksi ini gak lengkap kalau gak menceritakan roallercoaster-side dan segala perjuangan yang  saat proses berlangsung. Karena drama dan perjuangannya itulah yang membuat cerita ini menjadi semakin bermakna.

Cieeee…

Lanjut. Gue langsung aja. Gue bagi beberapa part aja. Ambil intinya sebagai informasi. Ambil dramanya sebagai bahan pelajaran.


Seleksi Administrasi


Baiklah, yang paling-paling pertama dan utama banget untuk kita perhatikan dan anggap penting adalah: TELITI DAN LENGKAP saat seleksi administrasi. Karena seleksi administrasi adalah pintu pertama yang kalau kita bisa lalui untuk membuka pintu-pintu tahap selanjutya. Jangan sampai sepelein yang ini. Apa yang diminta panitia, itu yang kita kasih. Jangan dikurang-kurangi, jangan sampai salah interpretasi.


Tahun 2018 UNHAN membagi gelombang seleksi menjadi dua bagian. Gelombang pertama sudah dimulai sejak Desember 2017 dan gelombang kedua di bulan April 2018. Kebetulan gue ikut di gelombang kedua  karena sedang bekerja dan masih observasi bahan atau topik yang akan ditulis untuk essay dalam bahasa inggris. Yap. Salah satu syarat seleksi tahap pertama UNHAN adalah essay dalam bahasa inggris mengenai perspektif kita terhadap program studi yang akan kita ambil.


Dan sampai akhirnya saking sibuknya gue gak sadar udah menjelang deadline tanggal 5 April, di saat yang sama gue merasa masih sampai 5 Mei. Kacau kan? Tanggal 4 April malam harinya pulang kerja baru gue sadar pas lihat notes di mading kamar dan panik -_____-


Barulah gue lanjutin lagi nulis essay sampai pagi sambil nelfonin orang tua di Sumatera Barat minta tolong menguruskan tambahan beberapa berkas yang harus dimintai dari kelurahan, kecamatan dan Polres untuk dilegalisir besok paginya dan siangnya langsung dikirim via travel ke Pekanbaru (Riau). Sehingga nanti sore semua berkas terkumpul, bisa di-scan secepat mungkin dan dikirim ke UNHAN sebelum 5 April berakhir di pukul 23.59. Sedangkan sebagian berkas lain ada yang udah gue cicil ngurusinnya dan udah ready di laptop.


Kebetulan orangtua gue semangat banget berhubung mereka jugalah yang meminta gue mencoba beasiswa Universitas Pertahanan ini.  Karena mereka aja semangat banget, gue juga gak boleh kalah semangat dong.


Tapi tetap aja ini rebek banget keesokan harinya karena gue sendiri musti ngurusin beberapa berkas lagi yang harus gue urus sendiri di Pekanbaru. Gue cuti hari itu. Belum lagi beberapa masalah teknis di pengurusan berkas baik di Pekanbaru maupun di Padang yang katanya gak bisa langsung jadi lah, gak ada pegawainya lah, harus nunggu beberapa hari lah. Jangan ditanya udah berapa kali gue nangis di beberapa kantor atau rumah sakit saking kesalnya dioper-oper kesana-kemari. Berasa mau nyerah, tapi teringat orang tua udah semangat, gue juga musti semangat!


Hu ha!


Lagian udah nanggung banget, udah terlanjur memulai dan beberapa berkas lain juga sudah mulai terkumpul dan selesai.


Oleh karena itu, para pembaca yang sedang bersemangat ikut seleksi UNHAN, gapapa dicicil-cicil berkas-berkasnya, satu-satu menjelang tenggat waktu/deadline pengiriman terakhir. Jangan sampai karena satu atau dua berkas yang tidak lengkap, kita jadi gagal di seleksi, padahal ini kan tahap awal.


Oiya, btw apa sajakah berkas-berkas tersebut?


Pertama, sebelum kita terlalu jauh membahasnya, seleksi ini terbuka untuk 4 kategori peserta: yaitu TNI, Polri, PNS dan Umum. Gue mendaftar sebagai peserta kategori umum/sipil.  Sehingga kebutuhan seleksi administrasi yang bisa gue jelaskan juga adalah kategori umum/sipil.


Untuk seleksi UNHAN 2018 berkas-berkas yang dibutuhkan cukup banyak. Dan bersumber dari beberapa instansi yang berbeda. Makanya harus dicicil ngurusinnya karena belum tentu kita bisa mendapatkan semua berkas dalam satu hari yang sama. Pengiriman berkas dilakukan melalui website http://pendaftaran.idu.ac.id/home dan di submit di websitenya langsung. Berkas yang disubmit dalam format scan picture JPEG.


1.     Ijazah dan transkip nilai S1 asli dengan IPK 3.00. jika lulusan dari luar negeri ijazah sudah disetarakan dengan Dikti.
2.     Hasil akreditasi Prodi S1 (bisa download dari Dikti) minimal terakreditasi B
3.     Surat Keterangan Catatan Kepolisian Asli
4.    Surat Rekomendasi dari Rektor/Dekan/Dosen Pembimbing dari Perguruan Tinggi S1 bagi yang belum bekerja atau Surat Rekomendasi dari atasan/pimpinan Instansi bagi yang sudah bekerja.

Untuk berkas ini, surat rekomendasi gue urus dari kampus gue Universitas Riau, dan mendaftarkan diri sebagai peserta yang belum bekerja. Pertama, gue masih merasa fresh gradute berhubung masih beberapa bulan sebelumnya gue wisuda. Dan kedua, gue belum merasa tempat kerja saat itu adalah sebagai pekerjaan tetap, gue masih menganggap pekerjaan tersebut sebagai pengisi waktu (dan dompet pastinya wkwkw) ketimbang nganggur. Dan terutama lagi, karena gue merasa tempat bekerja gue tidak mempunyai relevansi untuk memberikan surat rekomendasi berkenaan dengan beasiswa di Universitas Pertahanan, maka rekomendasi dari Perguruan Tinggi lah yang dianggap sebagai rekomendasi paling aman, punya relevansi dan dapat dikonfirmasi.

5.       KTP, KK dan Akte Lahir asli harus dilegalisir Kelurahan.

Sebenarnya ini persyaratan yang cukup membuat gue mikir agak lama perkara bagaimana realisasinya.


KTP gimana legalisisrnya? -___-


Akhirnya gue bikin scan KTP di atas kertas putih A4, kemudian diprint sesuai ukuran asli KTP diatas kertas putih A4 nya. Jadi nanti dilegalisir di atas kertas luar scan KTP nya. Sedangkan KK dan Akte Lahir di fotokopi, kemudian semuanya  dibawa ke Kelurahan, dilegalisir dan di scan dalam format JPEG. Ini bagian orang tua gue yang ngurusin kemaren. Dibuat beberapa rangkap legalisirnya, buat persediaan kalau lolos nanti disuruh banyak bawa kopian. Kalau gue sih 5 rangkap.

6.       Surat Keterangan Sehat, Bebas Narkoba, dan Bebas Tato dari Rumah Sakit Pemerintah

Ini nih salah satu berkas yang bikin gue pengen guling-guling saking stresnya. Mana harus selesai hari itu juga lagi. Pertamanya gue mau urus di RSJ Pemerintah Kota Pekanbaru yang ada di samping kampus gue, karena kalau ke Rumah Sakit Pemerintah Daerah itu kejauhan dan harus subuh-subuh daftarnya. Jadi gue berusaha untuk mengurus semua surat kesehatan di RS terdekat.

Tapi terlalu teknis gue susah ceritainnya. Singkat cerita gue udah dapat Surat Bebas Narkoba, tapi setelah drama digantung antara bisa dan tidak bisa dan bolak-balik satu gedung ke gedung yang lain di RSJ dari pagi sampai siang daaaaaan… ternyata RSJ tidak bisa mengeluarkan surat bebas tato karena tidak punya kewenangan dalam hal ini.

Dan karena ini, gue harus ke RS Bhayangkara yang juga ada di pusat Pekanbaru. Tau gitu kan dari pagi mendingan gue kesananya. Nyampe disana udah jam 4 dan dokter di unit yang gue butuhkan sudah pulang. Gue dengan rasa capek karena udah bolak balik dan sempat jatuh dari motor sama ojek online, ingat berapa uang sudah dikeluarkan hari ini, gue nangis di pojokan karena diantara semua syarat cuma satu itu yang belum didapat. Karena kasian ibu-ibunya, pas ada dokter unit lain yang beda gedung langsung ditarik diminta tolong terus bilang:

“Kasian adek ini buk, kalau gak dapat surat bebas tatonya, gak jadi dia dapat beasiswa. Cuma syarat itu dia belum punya”

Lebih provokatif ibunya ketimbang gue wkwkw. Sampai dokternya minta orang Tata Usaha dan kasir jangan tutup dulu sampai urusan tes saya selesai. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Semoga ibu-ibu petugas dan dokternya dimanapun kalian berada selalu diberkahi oleh Allah. Amiin… Ya ampun akhirnya dapat jugalah benda keramat yang satu itu

Lanjuut… 
Gue pun pulang segera, lalu merapikan essay sedikit lagi dan scan semua bekas yang dibutuhkan. Jam 10 malam baru selesai semuanya dan langsung upload. Alhamdulillah selesai sebelum jam 12 malam. Jam 23.47 lebih tepatnya. I’m really an injury time-man. Alhamdulillah selesai. Gue gak mikir lagi, mau lulus verifikasi atau kagak, yang penting gue sudah menyelesaikan tahapan paling penting dari proses ini, yaitu: DAFTAR, karena daftar adalah proses yang paling nge-mager-in gak sih, padahal semuanya diawali dari daftar kan yak. At least, semua berkas yang penuh drama itu bisa memiliki daya guna sesuai fungsi yang sudah direncanakan.

untuk sekarang, membahas berkas-berkas dulu ya. Besok di part selanjutnya membahas tahapan seleksi selanjutnya (berikut dengan dramanya wkw), yaitu Tes TPA dan TOEFL di Unhan Kampus IPSC Sentul. Sekali lagi, untuk berkas, dicicil satu per satu selagi ada waktu luang, karena tidak semua berkas bisa selesai dalam satu sampai dua hari. Kalau kisah gue bukan karena usaha gue (saja) tapi karena Allah yang masih memudahkan dan menjatahkannya sebagai rejeki gue. Eaaa. Alhamdulillah.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Salam Bela Negara!

picture for next post :D

 

No comments:

Post a Comment